PENGUKUHAN PENGURUS BAZ

PENGUKUHAN PENGURUS BAZ
Mereka yang dikukuhkan dengan hikmat mendengarkan kata pengukuhan

Rabu, 06 April 2011

Serbaneka :

GARA-GARA SEEKOR LALAT

Semua orang bisa jadi tanpa terkecuali, tidak asing lagi dengan lalat, sejak dari anak kecil sudah tahu tentang binatang mungil ini. Binatang ini selalu hinggap pada tempat-tempat yang kotor dan menjijikkan, terbang kesana-kemari menebarkan penyakit. Banyak orang merasa takut dan jijik, jika lalat hinggap pada makanan. Namun, bisa jadi belum semua orang tahu, ternyata gara-gara lalat dapat menyebabkan seseorang masuk ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan yang abadi. Sebaliknya, gara-gara lalat menyebabkan seseorang dilemparkan ke dalam neraka yang menyala-nyala dan siksanya tiada berakhir. Tidak mustahil ada pembaca budiman merasa takjub, tidak perlu heran karena ketakjuban seperti ini lumrah, dahulu para sahabat juga takjub dan heran mendengar Nabi SAW menceritakan hal itu.

Dari Thariq bin Syihab, (beliau menceritakan) bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Ada seorang lelaki yang masuk surga gara-gara seekor lalat dan ada pula lelaki lain yang masuk neraka gara-gara lalat.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab, “Ada dua orang lelaki yang melewati daerah suatu kaum yang memiliki arca. Tidak ada seorangpun yang diperbolehkan melewati daerah itu melainkan dia harus berkorban sesuatu untuk arca tersebut. Mereka pun mengatakan kepada salah satu di antara dua lelaki itu, “Berkorbanlah.” Maka dia menjawab, “Aku tidak punya apa-apa untuk dikorbankan.” Maka mereka mengatakan, “berkorbanlah, walaupun hanya dengan seekor lalat.” Maka dia pun berkorban dengan seekor lalat, sehingga mereka pun memperbolehkan dia untuk lewat dan meneruskan perjalanan. Karena sebab itulah dia masuk neraka. Dan mereka juga mengatakan kepada orang yang satunya, “Berkorbanlah.” Dia menjawab, “Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah ‘azza wa jalla.” Maka mereka pun memenggal lehernya, dan karena itulah dia masuk surga.” (HR. Ahmad di dalam az-Zuhd (15,16), Abu Nu’aim dalam al-Hilyah (1/203) dari Thariq bin Syihab dari Salman al-Farisi radhiyallahu’anhu secara mauquf dengan sanad shahih, dinukil dari al-Jadiid, hal. 109).


Binatang itu memang kecil mungil, tetapi ternyata besar resikonya ketika digunakan berkurban untuk selain Allah, lalu bagaimana jika ada orang yang menyembelih binatang besar seperti ayam, kambing, kerbau dan sapi ketika disembelih untuk selain Allah? Na’udzubillahi min dzalik. (AZK-05.1432)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar